Minggu, 14 Februari 2016

Ribuan Siswa Banda Aceh Tolak Valentin Day


BANDA ACEH - Ribuan siswa tingkat SMA sederajat di Banda Aceh, Sabtu (13/2) sore, berkumpul di empat titik persimpangan untuk menggelar aksi penolakan terhadap perayaan valentin day di Banda Aceh khususnya dan Aceh pada umumnya. Titik para siswa itu yakni Bundaran Simpang Lima, Simpang Mesra, Simpang Jam, dan Simpang Surabaya.

Amatan Serambi ribuan siswa mulai berkumpul di empat lokasi aksi sejak pukul 16.00 WIB, mereka melakukan konvoi dari sekolah masing-masing dengan sepeda motor sambil membentang spanduk dan meneriakkan yel-yel penolakan valentin day. Sebelumnya, siswa dari 28 sekolah di Banda Aceh itu sudah diarahkan tempat mereka melakukan aksi, sesuai kedekatan lokasi dengan sekolah masing-masing.

Dalam aksi itu juga dilibatkan pegawai dari beberapa SKPK, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Disdikpora, dan Dinas Syariat Islam Banda Aceh, serta Dai Perkotaan Banda Aceh yang ikut berorasi. Bahkan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa�auddin Djamal juga ikut menemui ribuan siswa di empat lokasi tersebut.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa�aduddin Djamal kepada Serambi mengatakan, selama ini perayaan hari valentin sudah membudaya dalam masyarakat, terutama kalangan remaja. Sehingga menggelar aksi penolakan, agar menyadarkan anak muda dan masyarakat di Banda Aceh, bahwa perayaan valentin day bukan budaya Islam. �Forkompimda Banda Aceh sepakat untuk melarang semua siswa merayakan hari kasih sayang itu karena itu bukan budaya Islam,� katanya.

Berdasarkan informasi dihimpun Serambi kemarin, aksi penolakan valentin di Banda Aceh berlangsung sejak pagi, berawal sekitar pukul 09.00 WIB di Simpang Lima, aksi penolakan digelar oleh KAMMI, KAPMI. Selanjutnya pukul 15.00 WIB aksi penolakan dilakukan oleh Forum Ketua Osis bersama Ikamba dengan membagikan brosur. Terakhir pukul 16.00 WIB, aksi dilakukan oleh ribuan siswa.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PW PII Aceh Alimuddin Armia yang mengajak kepada seluruh pelajar Aceh untuk tidak merayakan Valentine Day. Katanya, perayaan hari kasih sayang itu tidak sepatutnya dirayakan, sebab tidak sesuai akidah Islam dan budaya Indonesia.

�Akar sejarah Valentine Day dari Barat dan meniru budaya kafir haram dalam Islam,� ujarnya. Menurut Alimuddin, Indonesia sudah memiliki budaya saling tolong menolong, gotong royong saling menyayangi yang melekat dalam kepribadian masyarakatnya. Dan hal itu diterapkan setiap hari, kapan saja dan dimana saja.

Dia menambahkan, peringatan Hari Valentine identik dengan kebebasan kaum remaja dalam menjalin hubungan di luar nikah. �Perayaan Valentine Day dapat menjurumuskan kita kepada kemaksiatan dan mengarah kepada zina,� kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar