Sabtu, 01 Maret 2014

Kasih Sayang Sejati yang Ternodai


Oleh: Bachtiar Nasir, Sekjen MIUMI

Kasih sayang adalah kebutuhan primer setiap manusia karena manusia terlahir dari rongga tubuh bundanya yang bernama Rahim. Rahim secara bahasa bermakna kasih sayang. Allah ta�ala menciptakan manusia berdasarkan kasih dan sayang-Nya sehingga menisbatkan salah satu asma�-Nya yang Agung pada nama rongga dalam perut seorang ibu. Inilah kasih sayang sejati yang Allah anugerahkan kepada manusia. Sebuah kasih sayang suci tanpa noda hawa nafsu.

Kasih sayang sejati merupakan bahasa dan ungkapan universal yang dapat dipahami oleh siapapun dengan bahasa apapun. Bahkan kasih sayang dapat dipahami oleh sesama manusia tanpa harus menggunakan bahasa verbal. Begitu pula dalam hubungan antara manusia dengan hewan. Manusia dapat mengekspresikan dengan mudah kasih sayangnya pada hewan sehingga hewan dapat memahami sentuhan kasih sayang manusia tanpa perlu berkata-kata.

Kasih sayang sejati bersifat positif dan bermoral. Namun sangat disayangkan, makna kasih sayang sejati kini telah ternodai oleh dominasi syahwat sebuah budaya baru yang menyimpang di tengah masyarakat. Budaya baru itu bernama valentine�s day yang semaraknya begitu bergema ketika kita memasuki bulan Februari. Kasih sayang yang bersifat suci tengah dikotori oleh mereka yang tak memahami hakekat kasih sayang menurut fitrah kemanusiaan dan ajaran Islam.

Islam adalah agama Allah yang didasari oleh kasih sayang (din al-rahmah). Islam sebagai din, menetapkan aturan dalam bentuk perintah dan larangan dalam mengekspresikan rasa cinta dan sayang agar seseorang tak terjerumus dalam kegelapan naluri kebinatangan.

Diriwayatkan dari Abu Sa�id al-Khudri, ia berkata, �Rasulullah SAW. bersabda: �Sungguh Kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sampai seandainya mereka masuk ke lubang kadal, niscaya kalian akan masuk pula ke dalamnya. Kami bertanya: �Wahai Rasulullah, apakah mereka yang dimaksud itu adalah Yahudi dan Nasrani?� Beliau berkata: �Siapa lagi kalau bukan mereka?�. (HR. Bukhari dan Musllim).

Untuk menghindari penyimpangan budaya Islam ke budaya Jahiliyah seperti yang diperingatkan Rasulullah SAW dalam hadits di atas, maka para ulama bersepakat mengharamkan seorang muslim mengikuti budaya Valentine�s Day atau populer disebut hari kasih sayang, berdasarkan teks-teks syariat berikut;

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata, �Rasulullah SAW. bersabda: �Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia merupakan bagian dari kaum tersebut.� (HR. Abu Daud, Ahmad, Thabrani dan Baihaqi).

Dalam banyak hal, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berbeda dan tidak menyerupai budaya non muslim demi menunjukkan identitas ke-islamannya. Bahkan dalam ranah ibadah berlaku pula hal tersebut sebagaimana tersirat dalam hadits tentang puasa Asyura.

Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata, �Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari �Asyura dan memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari itu, para sahabat berkata, �Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu hari yang diagungkan oleh kaun Yahudi dan Nasrani�. Rasulullah SAW. bersabda: �jika datang tahun depan, insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan (9 Muharram)�. Ibnu Abbas berkata, �Belum datang tahun depan, tapi Rasulullah SAW telah wafat.� (HR. Muslim).

Merayakan valentine�s day berarti kita telah tasyabbuh(menyerupai) orang kafir dalam hal aqidah. Hal tersebut merupakan dosa besar yang sangat membahayakan status keimanan dan identitas keislaman seseorang.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa ketika Rasulullah SAW datang di Madinah, penduduk Madinah mempunyai dua hari yang mereka bermain-main pada hari itu. Nabi SAW. lalu bertanya: �Ada apa dengan dua hari itu? Mereka menjawab: �Kami biasanya menjadikan kedua hari itu sebagai hari bermain-main pada masa jahiliyyah�. Rasulullah SAW bersabda: �Sesungguhnya Allah SWT telah mengganti kedua hari itu untuk kalian dengan dua hari yang lebih baik dari keduanya yaitu Iedul fitri dan Iedul Adha. (HR. Ahmad, Abu Daud dan al-Nasa`i).

Dalam hadits tersebut Nabi SAW menetapkan hari raya yang seharusnya dirayakan oleh umat Islam adalah Idul Fitri dan Idul Adha. Bersadarkan hadits itu pula ditetapkan bahwa hari raya dalam Islam masuk dalam kategori ritual ibadah yang tidak boleh dicampur-adukkan dengan ritual dan hari raya kaum non muslim.

Ibnu Taimiyyah dalam bukunya Iqtidha` al-shirath al-mustaqim menjelaskan hari raya merupakan bagian dari syariat, jalan hidup (manhaj) dan ibadah yang disebutkan Allah SWTdalam firman-Nya:

Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. (QS. al-Maidah [5]: 48).

Beliau melanjutkan, �Hal itu sama dengan kiblat, sholat dan puasa. Maka tidak ada perbedaan antara ikut serta dengan mereka dalam hari raya mereka dan ikut serta dengan mereka dalam ibadah-ibadah lain. Menyerupai mereka dalam semua perayaan hari raya itu merupakan bentuk menyerupai mereka dalam kekufuran, dan meyerupai mereka dalam sebagian perayaan itu adalah bentuk menyerupai mereka dalam sebagian cabang kekufuran. Bahkan, hari raya merupakan perkara yang paling jelas membedakan antara agama yang ada dan simbol yang paling nampak bagi suatu agama. Maka mengikuti dan menyerupai orang kafir dalam hari rayanya merupakan bentuk mengikuti dan menyerupai mereka dalam ajaran dan simbol kekufuran mereka yang paling jelas. Dan tidak diragukan lagi bahwa menyerupai mereka dalam hal itu bisa berakhir dalam kekufuran.

Setiap usai perayaan hari valentine berapa banyak kondom berserakan di tempat-tempat keramaian. Manusia seperti telah kehilangan naluri kemanusiaannya dalam mengekspresikan kasih sayang. Penjualan kondom di apotek-apotek dan toko-toko pada hari itu dikabarkan melonjak drastis. Mayoritas pembelinya pun anak-anak dan pemuda yang belum menikah. Betapa meresahkan budaya permisif yang sudah menjangkiti masyarakat kita. Banyak orang tidak lagi merasa risih menyaksikan bencana sosial tahunan ini dan justru ikut serta menyemarakkan perayaan valentine. Para orang tua seolah menutup mata terhadap tingkah laku anak-anaknya dan menganggap berkencan di hari valentine adalah sesuatu yang wajar dan alamiah.

Ketahuilah bahwa orang tua yang mendidik anak-anak perempuannya dalam kebajikan diibaratkan sedang membangun jembatan menuju Surga, dan sebaliknya, para orang tua yang mengabaikan pendidikan akhlak anak perempuannya mereka tengah membangun jalan ke Neraka. Pada hari valentine anak-anak perempuan kitalah yang paling dirugikan. Kalaupun ada sedikit manfaat dari hari kasih sayang itu; misalnya merayakan kasih sayang antara suami dengan istri, ibu dengan anak atau adik dengan kakak; namun kenyataannya, hari valentine telah dipropagandakan sedemikian rupa untuk mendorong dan menyuburkan hubungan syahwat antara sepasang kekasih yang belum berstatus suami istri.

Sudah seharusnya pemerintah prihatin dengan masalah ini dan tidak berdiam diri. Para tokoh agama juga harus bertanggung jawab serta bekerja sama untuk mencari solusi terhadap penyimpangan budaya di tengah masyarakat kita. Begitu pula dengan para pelaku usaha, jangan menutup mata terhadap bencana sosial yang sedang menimpa generasi bangsa ini hanya karena valentine memberi keuntungan bisnis. Dan kepada para orang tua yang masih perduli dengan moralitas bangsa, marilah kita bersama sama mengokohkan sendi-sendi rumah tangga dengan mendidik keluarga kita dengan kasih sayang sejati. Wallahu a�lam bish shawab.

Lebih Dulu Ayam atau Telur?

 

SESUNGGUHNYA binatang bisa memberi pelajaran kepada manusia, meski seringkali kita tak menyadarinya. Dan memang begitu pulalah binatang-binatang diciptakan oleh Allah swt., yang salah satu tujuannya adalah untuk memberi pelajaran bagi manusia. Beberapa nama surat di dalam Al Quran yang menggunakan nama binatang seperti Al Baqarah (Sapi Betina), An-Nahl (Lebah), An-Naml (Semut), dan Al Ankabut (Laba-laba), juga puluhan ayat-ayat yang menyebutkan atau menjelaskan tentang binatang, sebagian besar mengarahkan agar manusia bisa mengambil pelajaran atau hikmah dari binatang-binatang tersebut; untuk selanjutnya memahami kemahakuasaan dan kemahakebesaran Allah swt.

�Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.� (Q.S. Al Anbiya 21: 64).

Inilah pertanyaan sederhana namun membuat seseorang mengernyitkan dahi saat hendak menjawabnya.Ya, lebih dulu ayam atau telur? Sejatinya, ayam berasal dari telur begitupun telur berasal dari ayam. Melalui beberapa penelitian, alhasil teka-teki ini sudah bisa dipecahkan oleh para ilmuwan. Menurut hasil riset tim ilmuwan dari Sheffield dan Warwick University di Inggris, ayam terlebih dulu ada daripada telur.

Bagaimana bisa? Penjelasan singkatnya begini, pada dasarnya bahan pembentuk cangkang atau kulit telur yaitu protein yang hanya dapat ditemukan dari indung telur ayam. Jadi, telur hanya ada apabila diproses di dalam tubuh ayam.

Bagaimana bisa para ilmuwan mengungkap teka-teki yang satu ini? Para ilmuwan tersebut menggunakan sebuah super komputer untuk memperbesar proses pembentukan sebutir telur. Penelitian tersebut membuktikan bahwa protein yang bernama ovocledidin-17 atau OC-17 berperan sebagai katalis untuk mempercepat pembentukan cangkang telur.

Dengan super komputer bernama HECToR yang berada di Edinburg, Skotlandia, para ilmuwan mengungkapkan bahwa OC-17 sangat penting dalam kristalisasi yang merupakan tahap awal pembentukan cangkang. Protein tersebut mengubah kalsium karbonat menjadi kristal keras yang menjadi bahan pembuat cangkang.

OC-17 mempercepat produksi cangkang telur dalam tubuh ayam sehingga dalam waktu 24 jam sebuah telur dapat segera dikeluarkan. Yang harus diingat dari hasil riset ini adalah bahwa telur tidak dapat diproduksi tanpa OC-17 yang terdapat dalam indung telur ayam.

Dapat ditarik kesimpulan bahwasannya ayamlah yang lebih dahulu ada daripada telur. Maha suci Allah, dzat yang telah menciptakan segala sesuatu dengan berbagai keistimewaan dan keunikan masing-masing. []

Beda Istri Biasa dan Istri Sholihah


PEKERJAAN istri di rumah itu tak pernah ada hentinya. Jika disebut, maka inilah salah satu keutamaan seorang istri itu. Pengorbanan istri solehah akan selalu menggetarkan hati suami. Terlebih bila Allah memberi limpahan karunia pada dia dengan paras cantik rupanya dan lembut hatinya.

Karunia terbesar dalam kehidupan lelaki memang ketika ia diberi rahmat berupa istri solehah yang setia dan bisa selalu menjaga kehormatannya. Nabi mengatakan dalam satu hadisnya bahwa wanita adalah perhiasan dunia dan sebaik baik perhiasan dunia adalah istri yang solehah.

Lebih jauh disebutkan jika tanda seorang wanita solehah atau tidak bisa dinilai dari tiga ciri ciri wanita solehah berikut ini :

Pertama, bila dipandang menyenangkan. Di zaman yang telah terbolak balik seperti sekarang ini, sudah jarang kita temui istri yang bisa menyenangkan hati suami. Dengan alasan sibuk, capai bekerja dan mengurus rumah tangga, sang istri mulai tidak peduli pada suami. suami yang telah bekerja kesana kemari, tak mengenal panas atau hujan, kadang kepulangannya hanya disambut dengan wajah cemberut yang boleh jadi sangat melukai hati suami.

Terlebih ketika suami mengalami kegagalan dalam usahanya sehingga terlibat masalah rumit seperti pinjam meminjam dan resiko lain dalam bisnisnya yang menderita kebangkrutan. Lain halnya dengan istri solehah, saat suami mengalami masalah dia selalu pandai menghibur dan menenangkan kegelisahan sang suami. Akibatnya suami merasa punya tempat berteduh untuk meredam berbagai hujatan dan hujan hinaan saat kondisi hidup dalam posisi tertekan.

Kedua, istri solehah selalu dan segera memenuhi panggilan sang suami. Dia pun tak pernah menolak ajakan suami ketika dia meminta untuk melakukan hubungan badan. Istri solehah tak pernah berani menolak ajakan suami dengan alasan capai atau alasan lain membuat hati suami tak ridlo. Bahkan seorang istri yang menolak ajakan suami hingga si suami marah, maka malaikat akan melaknati si istri hingga pagi hari.

Ketiga, istri solehah bisa dikenali dengan kesetiaan dan ketahanan dia dalam menjaga kehormatan dirinya. Saat suami tidak dirumah, dia selalu mampu menjaga diri dan tidak berbuat serong/selingkuh dengan lelaki lain. Berbeda dengan istri yang tidak solehah, dia justru senang ketika suaminya pergi dan menggunakan kesempatan tersebut untuk selingkuh dan mengumbar aurat ke lelaki lain. Keempat, istri solehah akan selalu menjaga harta benda dan rumahnya ketika suami sedang berada diluar. Dia juga akan selalu memegang teguh amanat suami dengan sepenuh hati. [rki]

Islam Menjadi Agama Terbesar Kedua di Italia


ANGGOTA komunitas Muslim Italia dilaporkan telah menggelar pertemuan untuk membahas masalah yang dihadapi umat Islam di sini. Pertemuan ini menyoroti kontribusi warga Muslim bagi perekonomian Italia dan mengeluhkan tentang kurangnya status resmi bagi kelompok agama terbesar kedua di negara ini.

�Angka dari badan statistik nasional Istat mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 1,7 juta Muslim di Italia,� kata Izzedin Elzir, imam Florence dan ketua Muslim Unione delle Comunit� e Organizzazioni Islamiche di Italia (UCOII), kantor berita ANSA melaporkan.

�Di Italia juga sudah terdapat lebih dari 700 masjid,� tambah Elzir.

Komentar imam Florence ini datang selama pertemuannya dengan anggota lain dari komunitas Muslim pada konferensi khusus bagi umat Islam yang diadakan pada hari Selasa (11/2/2014) di Roma.

Konferensi ini diadakan di Universitas Niccol� Cusano dan dihadiri oleh anggota terkemuka dari berbagai organisasi Muslim Italia.

Berbicara di konferensi, Elzir menyebut umat Muslim juga telah memberikan kontribusi bagi perekonomian Italia. [sm/islampos/oi]